Header Ads

PERAN PENDIDIKAN DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA



Pendidikan adalah suatu bimbingan yang harus di arahan dari seseorang untuk seseorang, pendidikan itu sangat penting untuk membentuk kepribadian. Pendidikan pun bukan hanya pendidikan formal saja, tetapi pendidikan itu bisa dicari diluar sekolah.(Ilma, 2015). Pendidikan itu suatu hal yang harus kita capai sampai kapan pun dan memiliki peran yang sangat penting bagi diri seseorang, dengan pendidikan kita mampu menanamkan karakter dengan baik. Melalui pendidikan, seseorang tidak hanya mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berkontribusi dalam masyarakat, tetapi juga dibekali dengan nilai-nilai yang baik berdasarkan pandangan dan etika yang menjadi dasar perilaku mereka. Pendidikan berfungsi sebagai fondasi utama dalam membangun bangsa yang beradab dan bermartabat. Dan disinilah posisi pentingnya kurikulum yang tidak hanya fokus pada aspek akademik saja, tetapi juga pada pembentukan karakter yang perilakunya menjadikan suatu hal yang tipikal dalam cara berpikir dan bertindak dengan rasa kuat dan positif.

Dalam cara membentuk karakter bangsa yang baik. Tujuan ilmu pendidikan itu sangat lah penting. Karena dalam ilmu pendidikan kita mampu mengenal banyak cara maupun pembelajaran yang dapat di praktik kan dan dikembangkan. (Agustang et al., 2021). Karakter bangsa sangat dipengaruhi oleh sistem pendidikan yang diterapkan dan dijalankan. Pendidikan yang efektif mampu menghasilkan nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, dan kejujuran, yang kemudian sesuai dalam perilaku masyarakatnya. Dan Ketika pendidikan berhasil membentuk individu-individu yang bersifat baik, maka bangsa tersebut akan memiliki warga negara yang mampu bekerja sama, saling menghargai, dan memiliki semangat tinggi untuk membangun negaranya. Dengan demikian, pendidikan yang baik akan menghasilkan penerus yang tidak hanya pintar dan cerdas saja, tetapi juga bermoral tinggi, yang pada akhirnya memperkuat, memperluas karakter bangsa secara keseluruhan.

Beberapa negara, termasuk Indonesia, pendidikan karakter belum diterapkan secara efektif. Kurikulum yang ada seringkali lebih mengutamakan pada pencapaian akademik saja dan lebih mengabaikan aspek moral dan etika. Akibatnya, banyak sekaliq siswa yang tumbuh dengan pengetahuan dan pemahaman yang memadai, tetapi kurang memiliki karakter yang kuat. Kurangnya pendidikan karakter yang efektif dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keterbatasan waktu dalam kurikulum, kurangnya pelatihan guru dalam pendidikan karakter, serta kurangnya dukungan dari lingkungan sosialnya.

Kecilnya pendidikan karakter terhadap anak berdampak sangat besar karena terjadinya ketidakpedulian lingkungan, tidak peduli terhadap orang lain, kehilangan adab dan sifat buruk lainnya.(Alkakia, 2021). 

Penurunan sikap moral dan perilaku tidak baik individu ataupun sekelompok orang seperti menurunnya rasa tanggung jawab ke diri sendiri dan warga negara. Muncul nya kekerasan yang dilakukan remaja, adab sopan santun nya tidak pernah di jalankan dengan baik dan meluntur,  batasan baik buruk nya diabaikan,  ketidakjujuran , penggunaan narkotika dan alkohol serta seks bebas merupakan hal  yang biasa dan menjadi kebiasaan.(Bruno, 2019). Kurangnya pendidikan karakter yang efektif sering kali berujung pada berbagai perilaku tidak baik dalam masyarakat. Terjadinya fenomena seperti korupsi, intoleransi, dan ketidakjujuran menjadi hal yang umum dan biasa saja. Perilaku negatif ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga merusak tatanan sosial dan menghambat pembangunan bangsa. Misalnya, korupsi yang merajalela dapat menghambat kemajuan ekonomi dan memperlebar ketidak seimbangan di dalam kehidupan masyarakat atau sosial. Sementara itu, intoleransi dapat memecah belah persatuan bangsa dan menciptakan masalah-masalah yang berkelanjutan.

Salah satu proses akibat kemajuan perkembangan di era digitalisasi yang di jalankan sekarang ini adalah dalam pendidikan karakter anak, terutama dalam sikap moral nya banyak sekali penurunan di lingkungan masyarakat nya. Proses ini menjadi salah satu tantangan yang sangat penting karena jika di anggap remeh  dan tidak diawasi akan berdampak terjadinya kenakalan anak.(Aprilia, 2022). Membangun karakter bangsa melalui pendidikan bukanlah tugas yang mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk resistensi dari berbagai pihak yang mungkin merasa dirugikan oleh perubahan sistem pendidikan. Selain itu, diperlukan kerjasama antara berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah, sekolah, keluarga, dan komunitas. Tantangan lainnya adalah memastikan bahwa pendidikan karakter diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan, bukan hanya sebagai formalitas. Implementasi yang efektif juga memerlukan sumber daya yang memadai, termasuk pelatihan dan pengembangan profesional bagi para pendidik.

Dalam Menghadapi tantangan ini, penting untuk mengembangkan cara yang komprehensif dan inklusif, yang melibatkan semua pihak terkait.  Pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang mendukung pendidikan karakter dan moral anak. Dan bukan itu saja tetapi sekolah dan guru harus diberdayakan untuk menjadi tujuan perubahan anak bangsa lebih baik. Di hal lain keluarga dan masyarakat juga harus mendukung dan support dalam membentuk karakter anak-anak sejak dini.  Hanya dengan kerja sama yang solid dan berkomitmen yang kuat, kita dapat membangun karakter bangsa yang tangguh dan berintegritas, yang menjadi dasar bagi kemajuan  dan kesejahteraan bersama.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.