Peran guru menghadapi transformasi pendidikan
Dampak teknologi terhadap pendidikan sangatlah penting. Seiring berjalannya waktu, teknologi dalam dunia pendidikan telah mengalami berbagai perkembangan yang luar biasa. Teknologi telah menjadi alat integral dalam kehidupan sehari-hari dan telah membawa perubahan besar dalam cara kita bekerja, berkomunikasi, dan belajar. Dalam konteks pendidikan, teknologi dimanfaatkan untuk memudahkan setiap pekerjaan, termasuk dalam pembelajaran dan pengelolaan administrasi sekolah (Maritsa et al., 2021) . Perangkat teknologi seperti komputer, tablet, dan ponsel pintar telah menjadi bagian integral dari ruang kelas modern. Perangkat ini memungkinkan siswa mengakses informasi dan sumber belajar secara lebih luas dan cepat. Teknologi juga memungkinkan terjadinya pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran online yang sangat berguna terutama di masa pandemi COVID-19 dimana pembelajaran tatap muka masih terbatas. Platform pembelajaran online seperti Google Classroom, Moodle dan Zoom telah menjadi alat terpenting dalam menyelenggarakan kelas online.
Selain itu, teknologi memungkinkan penerapan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan. Misalnya saja pemanfaatan aplikasi dan permainan edukasi berbasis teknologi yang dapat membantu siswa belajar lebih menarik dan efektif. Selain itu, teknologi memungkinkan penilaian dan umpan balik yang lebih cepat dan akurat, membantu guru memantau kemajuan pembelajaran siswa secara real time. Meskipun teknologi menawarkan banyak manfaat, penerapannya di bidang pendidikan juga menghadirkan beberapa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya akses terhadap teknologi. Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap peralatan teknis dan Internet. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan kualitas pendidikan bagi siswa dari latar belakang sosial ekonomi yang berbeda.
Sistem pendidikan Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum. Perubahan tersebut dilakukan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman dan perubahan kebutuhan pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan kurikulum dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap kualitas pendidikan (Kurniawati, 2017). Salah satu dampak positif perubahan kurikulum adalah kemampuan sistem pendidikan beradaptasi terhadap tuntutan globalisasi dan perkembangan teknologi. Kurikulum yang diperbarui dapat meningkatkan kesesuaian pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. Misalnya, pengenalan mata pelajaran baru yang berfokus pada keterampilan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat mempersiapkan siswa menghadapi tantangan era digital. Namun perubahan kurikulum juga dapat membawa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah kebutuhan untuk melatih kembali guru. Guru harus memahami dan menguasai kurikulum baru serta metode pengajaran yang tepat. Ini membutuhkan waktu dan sumber daya yang cukup. Selain itu, terlalu seringnya pergantian kurikulum dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam proses belajar mengajar. Siswa dan guru memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan kurikulum baru, dan perubahan yang terlalu sering dapat mengganggu proses adaptasi tersebut.
Metode pengajaran juga mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan kurikulum. Pembelajaran tradisional yang bersifat satu arah, dimana guru sebagai pusat pembelajaran dan siswa hanya menerima informasi, mulai ditinggalkan. Sebaliknya, metode pengajaran yang lebih interaktif dan berpusat pada siswa diperkenalkan. Pendekatan ini menekankan pada peran aktif siswa dalam proses pembelajaran, dimana siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi juga berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran yang memungkinkan mereka mengembangkan pemikiran kritis, kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah.
Tantangan lain perubahan pendidikan adalah kondisi sosial ekonomi masyarakat. Ketimpangan akses terhadap pendidikan menjadi isu yang semakin penting, terutama di era digital dan metaverse. Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang beragam membuat tidak semua orang dapat memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan pendidikan yang tepat guna (Indarta et al., 2022) . Di banyak wilayah, kesenjangan yang signifikan masih terjadi dalam hal akses terhadap perangkat teknologi, koneksi internet, dan sumber daya pendidikan. Tantangan ini mengharuskan pemerintah dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk menemukan solusi yang inklusif dan berkelanjutan guna memastikan akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas bagi semua.
Selain itu, tantangan sosial ekonomi juga mencakup isu-isu seperti kemiskinan, ketidaksetaraan gender, dan diskriminasi. Anak-anak dari latar belakang ekonomi rendah sering kali tidak dapat mengakses pendidikan yang layak karena terpaksa bekerja untuk menghidupi keluarga mereka. Anak perempuan juga mungkin menghadapi hambatan budaya di beberapa daerah yang menghalangi mereka mengakses pendidikan. Untuk mengatasi tantangan ini diperlukan kebijakan dan program yang mendukung akses pendidikan bagi semua kelompok sosial. Misalnya, program beasiswa dan bantuan pendidikan dapat membantu anak-anak dari keluarga miskin untuk melanjutkan studinya. Selain itu, kampanye informasi dan pendidikan yang menekankan pentingnya pendidikan anak perempuan dapat membantu mengatasi hambatan budaya yang ada.
Penelitian yang menyoroti karakteristik Pendidikan 4.0 khususnya di Indonesia menunjukkan bahwa teknologi pendidikan memegang peranan penting di era ini. Pendidikan 4.0 mencakup pemanfaatan teknologi secara intensif dalam pembelajaran, perubahan konsep pendidikan, kurikulum, peran pendidik dan metode pengajaran untuk beradaptasi dengan era ini (Surani, 2019). Perangkat seperti e-learning, aplikasi pembelajaran, dan platform pembelajaran mandiri merupakan kunci untuk mendukung pendidikan yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan siswa. Dengan teknologi ini, pembelajaran menjadi lebih personal, fleksibel dan terukur, memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan dan gaya belajar mereka sendiri. Pendidikan 4.0 juga menekankan pentingnya mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kehidupan kerja di era digital, seperti literasi digital, pemrograman, analisis data, dan pemecahan masalah yang kompleks. Oleh karena itu, kurikulum harus dirancang agar pengembangan keterampilan tersebut terintegrasi dengan baik. Peran guru dalam Pendidikan 4.0 mengalami perubahan, dimana mereka harus menguasai teknologi pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. Selain menjadi guru, guru harus mampu membimbing siswa dalam mengembangkan pemikiran kritis, kreativitas, kolaborasi dan komunikasi yang penting di abad ke-21.
Tanpa adanya seseorang yang mengatur dan memimpin organisasi, maka organisasi pasti tidak akan mampu mencapai tujuannya sesuai visi dan misinya. Oleh karena itu diperlukan seorang manajer yang dapat membimbing dan mengatur organisasi untuk mencapai tujuannya (Daniel & Harland, 2017) .Dalam lingkungan pendidikan, peran pemimpin pendidikan sangat penting baik di tingkat sekolah maupun dalam kebijakan pendidikan nasional. Pemimpin pendidikan harus mampu memahami dan mengintegrasikan berbagai perubahan teknologi, kurikulum serta mengatasi tantangan sosial dan ekonomi yang ada. Pengelolaan yang efektif menjamin setiap inovasi dan perubahan dalam sistem pendidikan dapat dilaksanakan dengan baik dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh pemangku kepentingan.
Kepemimpinan pendidikan juga mencakup kemampuan memotivasi dan menginspirasi guru dan siswa. Pemimpin pendidikan yang baik mampu menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendorong, dimana guru merasa dihargai dan didukung dalam pekerjaannya, dan siswa termotivasi untuk belajar dan berkembang. Selain itu, pemimpin pendidikan juga harus mempunyai kemampuan mengambil keputusan berdasarkan data dan bukti. Penggunaan data dalam pengambilan keputusan memungkinkan para pemimpin pendidikan untuk mengidentifikasi masalah dan tantangan dengan lebih akurat serta merancang strategi dan program yang lebih efektif untuk mengatasinya. Peran guru dan pimpinan pendidikan sangat penting dilatarbelakangi perubahan pendidikan yang disebabkan oleh teknologi, perubahan kurikulum dan tantangan sosial ekonomi. Kemajuan teknologi telah mengubah pendekatan kita terhadap proses belajar mengajar secara signifikan, menciptakan ruang untuk pengalaman belajar yang lebih interaktif dan personal. Namun teknologi juga memerlukan perubahan kurikulum dan metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan zaman. Permasalahan sosial-ekonomi seperti kesenjangan akses terhadap teknologi dan pendidikan harus diatasi melalui kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan.
Guru dan pemimpin pendidikan harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini, mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran dan menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung bagi semua siswa. Dengan kepemimpinan yang kuat dan inovatif serta dukungan seluruh pemangku kepentingan, perubahan dalam pendidikan dapat membawa manfaat yang signifikan bagi perkembangan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Mengubah pendidikan adalah proses yang kompleks dan berkelanjutan. Komitmen dan kerja sama semua pihak baik pemerintah, lembaga pendidikan, guru, orang tua, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan sistem pendidikan yang mampu menjawab tantangan zaman dan memberikan pendidikan yang berkualitas kepada setiap individu. Dengan demikian, pendidikan dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi serta menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua orang.
REFERENCES
Daniel, B. K., & Harland, T. (2017). Higher Education Research Methodology. Higher Education Research Methodology. https://doi.org/10.4324/9781315149783
Indarta, Y., Ambiyar, A., Samala, A. D., & Watrianthos, R. (2022). Metaverse: Tantangan dan Peluang dalam Pendidikan. Jurnal Basicedu, 6(3), 3351–3363. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i3.2615
Kurniawati, putri. (2017). No Titleالابتزاز الإلكتروني.. جرائم تتغذى على طفرة «التواصل ال. Universitas Nusantara PGRI Kediri, 01, 1–7.
Maritsa, A., Hanifah Salsabila, U., Wafiq, M., Rahma Anindya, P., & Azhar Ma’shum, M. (2021). Pengaruh Teknologi Dalam Dunia Pendidikan. Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian Dan Kajian Sosial Keagamaan, 18(2), 91–100. https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v18i2.303
Surani, D. (2019). Studi Literatur : Peran Teknolog Pendidikan Dalam Pendidikan 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP, 2(1), 456–469.
Post a Comment